Kamis, 26 Maret 2009
Kader Desa Menggapai Mimpi
Organisasi adalah pilar kehidupan. Di Desa Garu Kecamatan Baron Kabupate Nganjuk, organisasi desa membuktikan kemampuannya dengan cara memberi manfaat anggota. Cita-citanya sangat tinggi, sebagai sebuah organisasi masyarakat, Paguyuban Mandiri (PAMAN) yang dibentuk bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga, menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat. Tekatnya kuat, menjadi mandiri di desanya sendiri.
Tanggal 25 Agustus 2008 merupakan hari bersejarah bagi kelompok PAMAN, hari itu beriringan dengan HUT RI, organisasi dideklaraikan. Rona bahagia terpancar dari puluhan anggota yang hendak merayakaannya. Tidak terkecuali bagi Masykur, 39 tahun, salah satu warga yang menjadi kader Paguyuban Mandiri di dusun tersebut.
Masykur adalah salah satu dari sekumpulan warga yang menggantungkan cita-citanya setinggi langit. Hanya dengan jalan berkumpul mereka yakin akan menjadi sejahtera. “Kami dulu mendeklarasikan kebersamaan kami dalam paguyuban. Perayaan yang besar bagi sebuah paguyuban karena dihadiri oleh kyai besar yaitu Gus Sholah dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Kedepan bagaimana paguyuban ini nanti bisa memberikan banyak manfaat bagi warga,” kata Masykur penuh semangat yang sekarang menjadi ketua paguyuban.
Hebatnya, keberadaan paguyuban mampu mendorong warga desa dengan gagasanya untuk lebih maju. “Tidak disangka, warga yang dulu acuh dengan kondisi lingkungannya, sekarang menjadi lebih berani dan peduli. Salah satu contoh, munculnya Ketua Paguyuban, Masykur, yang tampil dalam bursa calon legislatif untuk daerah pilihan Baron dan Ngronggot,” ujar Sholekan, sesepuh desa yang sering dipanggil Mbah Kan.
Kemajuan kelompok bisa dilihat dari jumlah anggota, pada saat pertama kali dibentuk diikuti sekitar 12 orang, dan sekarang bertambah menjadi 40orang. “PAMAN merupakan organisasi perempuan pertama di Kecamatan Baron yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan pertanian dan ekonomi warga. Untuk mencapai hal tersebut, paguyuban melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengembangkan lembaga ekonomi berupa koperasi yang bernama Langgeng. Membuat dan melatih pupuk organik. Mengumpulkan dana sosial untuk warga jompo, yatim dan tidak mampu secara rutin setiap bulan. Beternak kambing dan sapi yang semuanya memberikan manfaat bagi anggota ,” kata Sukardi, selaku sekretaris paguyuban.
Orang Desa Bisa Jadi Pemimpin
Pekerjaan selanjutnya yang tidak boleh dilupakan, jangan sampai organisasi di dusun/desa hanya sebagai penonton. Karena apapun masalahnya, tidak bisa lepas dari sebuah kebijakan pemerintah desa dan kebupaten. Maka, yang harus dilakukan adalah organisasi masyarakat harus terlibat dalam menentukan kebijakan di tingkat desa. “Bukan jabatannya yang membuat saya tertarik, namun ada keinginan yang lebih besar untuk menjadikan desa-desa sebagai tempat tinggal yang nyaman dan memberi kemakmuran bagi warganya. Dimana para pejabat mau mengerti keinginan warga, memperhatikan kebutuhannya dan mendengar segala keluh kesahnya,” kata Masykur yang sebentar lagi bertarung dalam Pemilu.
Yang utama bahwa, dengan menjadi legislatif secara otomatis akan lebih mudah untuk membuat kebijakan pemerintah lebih mementingkan warga. “Selama ini kita tidak tahu apa-apa tentang program pemerintah. Majunya saya sebagai calon legislatif ini semata-mata agar masyarakat dekat dengan pusat pemerintahan. Selama ini, legislatif tidak selalu liupa daratan juka sudah terpilih. Mungkin disebabkan mereka sebelumnya tidak mengenyam organisasi yang betul-betul memperjuangkan rakyat. Sehingga tidak tahu susahnya mencari pinjaman kalau hidup di desa. Untuk ke depan diharapkan hal itu tidak akan terjadi, bahwa legislatif harus memihak rakyat,” ujarnya.
Sikap optimis ini didukung oleh anggota PAMAN yang lain. “ Kita harus memilih orang yang sudah jelas-jelas memperjuangkan hak-hak rakyat. Dan yang lebih penting dia Jujur. Kita tidak mungkin memilih orang yang jauh dan tidak kenal. Lebih baik kader sendiri yang kita usung untuk menjadi calon legislatif. Toh kalau menang, dia pasti berjuang untuk kita, “ kata siapa
Akan sangat membanggakan bila keberadaan satu kelompok kecil di desa mampu memberdayakan diri dengan mengelola segala sumber daya secara mandiri. Upaya berdikari telah coba dilakukan oleh para anggota PAMAN yang bercita-cita merdeka dalam segala bidang, politik, sosial dan ekonomi. Yang pada akhirnya nanti mampu melawan segala bentuk penindasan dan ketidakadilan yang selama ini masih tumbuh subur. Seperti, monopoli pemodal dan kebijakan harga produksi pertanian yang tidak berpihak kepada petani, dan kelangkaan pupuk. Perjuangan PAMAN sedang dimulai. Semoga berhasil. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar